TRENGGALEK– Prestasi membanggakan kembali diraih STKIP PGRI Trenggalek.
Pasalnya setelah resmi lolos pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (DPPM-Ditjen Risbang-Kemdikbud Saintek) tahun 2025 pada skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat.
Melalui program tersebut, tim dosen STKIP PGRI Trenggalek berkolaborasi dengan SMPN 1 Pogalan dalam pengembangan inovasi pangan.
Yakni, pemanfaatan biji durian menjadi tepung bernilai ekonomis tinggi.
Program ini berangkat dari potensi besar limbah biji durian yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Padahal, biji durian mengandung karbohidrat dan nutrisi yang dapat diolah menjadi tepung alternatif untuk berbagai produk makanan.
Dengan pendanaan dari DPPM-Ditjen Risbang-Kemdikbud Saintek) tahun 2025, tim PKM akan melakukan serangkaian pengembangan teknologi pengolahan, serta pelatihan kepada guru dan siswa SMPN 1 Pogalan.
Tujuannya untuk menghasilkan tepung biji durian yang higienis, bergizi, dan memiliki nilai jual.
Ketua Tim Peneliti STKIP PGRI Trenggalek, Rohmat Febrianto MPd, menyampaikan bahwa kerja sama dengan sekolah menengah ini tidak hanya mendorong inovasi pangan lokal.
Namun, kegiatan ini juga menjadi sarana pendidikan berbasis kewirausahaan bagi siswa SMP.
“Kami ingin mengedukasi generasi muda agar peka terhadap potensi lingkungan sekitar dan mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Pogalan, Lilis Ratnawati, sangat menyambut baik kolaborasi tersebut.
Dia menilai kegiatan ini sejalan dengan semangat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengajak siswa untuk kreatif, mandiri, dan berwawasan lingkungan.
Dengan lolosnya pendanaan tersebut, STKIP PGRI Trenggalek dan SMPN 1 Pogalan optimistis biji durian yang diolah menjadi tepung dapat menjadi produk unggulan daerah.
“Semoga saja upaya kerja sama kami ini bisa sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Trenggalek dan sekitarnya,” jelasnya. (gun/c1/jaz)