RADAR TULUNGAGUNG – Komitmen Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung dalam membangun ketahanan pangan mendapat pengakuan.
Desa yang berada di Tulungagung timur ini resmi ditetapkan sebagai lokasi Sentra Pelayanan Pangan Gratis (SPPG).
Kepala Desa Sambirobyong, Gus Munip mengatakan, penunjukan Sambirobyong sebagai lokasi SPPG bukan tanpa alasan.
Sejak awal 2025, desa ini telah merintis program ketahanan pangan berbasis pekarangan yang dikelola langsung oleh warga di tingkat RT.
Sebanyak 30 ribu polybag berisi tanaman pangan seperti cabai, tomat, terong, dan sawi ditanam secara kolektif dalam skema pemanfaatan lahan terbatas.
“Awalnya Sambirobyong dipilih mewakili Kecamatan Sumbergempol untuk program ketahanan pangan. Dari situ, kami bersama BPD dan LKD merancang program pemanfaatan pekarangan per RT. Setelah itu kami anggarkan lewat APBDes,” jelasnya.
Setelah implementasi berjalan, hasilnya mulai terlihat dan mendapat perhatian dari Polres Tulungagung.
Kemudian merekomendasikan Sambirobyong sebagai lokasi pembangunan dapur SPPG. Proses pembangunan dimulai sejak Januari dan kini telah rampung.
Selain memberi manfaat bagi siswa dari mulai jenjang PAUD hingga Madrasah Ibtidaiyah yang berjumlah sekitar 700 siswa.
SPPG juga dirancang untuk memperluas layanan pangan bergizi kepada ibu hamil dan warga lanjut usia.
“SPPG ini akan menjadi pusat distribusi pangan sehat di desa kami. Anak-anak bisa makan bergizi tanpa biaya, dan ke depan lansia serta ibu hamil juga akan dijangkau,” kata pria yang menjabat sejak 2002.
Tak hanya soal pangan, program ini juga membuka peluang ekonomi baru. Pemerintah desa menggandeng BUMDes Sambirobyong sebagai mitra dalam penyediaan bahan makanan, termasuk hasil pertanian lokal yang telah dikembangkan lewat program ketahanan pangan per RT.
“Ini jadi siklus ekonomi yang saling menguatkan. Warga menanam, BUMDes menyalurkan, dan masyarakat menerima manfaat. Harapan kami, efeknya tidak hanya sosial, tapi juga meningkatkan kesejahteraan desa secara menyeluruh,” ujarnya.
Penempatan SPPG di Sambirobyong menjadi contoh bagaimana desa bisa mengambil peran aktif dalam agenda nasional.
Lebih dari sekadar lokasi, Sambirobyong memperlihatkan kesiapan sistem, partisipasi warga, dan arah pembangunan yang berkelanjutan berbasis pangan.*