POGALAN, Radar Trenggalek– Fasilitas publik di Pasar Bendo, Trenggalek, hingga kini masih belum optimal digunakan pihak pengelola.
Tampak sejumlah ruangan tak terurus dan kosong momplong.
Berdasarkan pantauan di lapangan, lokasi pasar berada di jalur strategis atau jalur provinsi yang tergolong mudah dijangkau.
Selain akses mudah, pasar ini merupakan sasaran warga untuk aktivitas jual beli di Kecamatan Pogalan dan pinggiran Gandusari, Trenggalek.
Sebab di pasar tersebut ada ratusan pedagang yang beraktivitas tiap pagi untuk mengais rezeki.
Beragam dagangan dijual di sana. Mulai dari sayur, pakaian, bumbu dapur, serta lain-lain.
Meski demikian, ini tetap belum optimal karena ada sejumlah ruangan tak terisi. Termasuk ruang mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Selain itu, musala dan tempat layanan kesehatan pun tidak ada aktivitas.
”Jangan sampai kosong ruang-ruang yang sudah tersedia. Ya, ada beberapa plafon jebol,” terang salah satu pengujung, Firmansyah, Rabu (8/10).
Dia mengaku keberadaan ATM merupakan langkah baik untuk memudahkan pedagang maupun pengunjung ketika akan mengambil uang tunai.
Jika lokasi dekat, maka pedagang maupun pengunjung akan lebih mudah untuk pengambilan.
“Apalagi pasar merupakan sentra jual beli, jadi transaksi pasti ada,” kata pria 40 tahun itu.
Sementara itu, layanan kesehatan tetap perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit dan deteksi dini.
“Ya dengan adanya penyuluhan kesehatan, penting untuk para pedagang agar bisa menerapkan pola hidup sehat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, ketika pasar menarik dan terlihat padat aktivitas, maka akan bisa meningkatkan jual beli atau omzet naik.
Meskipun kini perdagangan online lebih marak, warga-warga tradisional tetap pilih ke pasar.
“Pasar merupakan sentra ekonomi yang perlu terus dijaga dan dilestarikan. Tidak hanya jual beli. Bisa sebagai tempat silaturahmi,”pungkasnya. (gun/c1/din)