TULUNGAGUNG – Di usianya yang baru 17 tahun, Carissa Alviola Khoirunnisa, siswi SMAN 1 Boyolangu Tulungagung telah menjelma menjadi mutiara muda di kolam renang.
Baginya, setiap percikan air dan tarikan napas di lintasan bukan sekadar lomba, melainkan perjuangan penuh haru yang membawanya mengharumkan nama Tulungagung di kancah nasional.
Di balik kesibukan belajar sebagai siswi SMAN 1 Boyolangu Tulungagung, Carissa Alviola Khoirunnisa terus menunjukkan dedikasinya dalam dunia olahraga renang.
Gadis muda asal Desa Tawing, Kecamatan Gondang, Tulungagung ini berhasil menorehkan sederet prestasi membanggakan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Deretan prestasinya bukan sekadar catatan biasa.
Di tahun 2025, Carissa sukses meraih juara 2 nomor 200 meter gaya dada Porprov Jawa Timur, sekaligus menyabet emas dan perunggu di Kejurda Jatim pada nomor 100 meter dan 50 meter gaya dada.
Prestasinya semakin lengkap dengan gelar juara 1 nomor 200 meter gaya dada Kejurda Jatim 2025.
Tak hanya itu, torehan gemilang juga sudah diukirnya sejak 2023.
Carissa berhasil mengantongi emas di nomor estafet 4×100 meter IM Festival Akuatik Indonesia (FAI), sebuah pengalaman yang disebutnya paling berkesan.
“Kejuaraan di FAI sangat berkesan, karena itu pertama kali saya ikut kejurnas renang. Saya bisa bertemu lawan-lawan tangguh dari berbagai daerah dan berkesempatan satu tim dengan atlet pelatnas. Dukungan teman-teman kontingen Jatim membuat momen itu sangat luar biasa,” ungkapnya penuh semangat.
Carissa mengaku medali pertamanya justru datang secara tak terduga.
Saat turun di nomor 100 meter gaya dada, dia sempat finish di urutan keempat.
Namun, salah satu pesaing terkena diskualifikasi, sehingga dirinya naik ke posisi ketiga.
“Itu jadi momen yang sangat berkesan karena medali pertama selalu spesial,” katanya.
Di balik semua pencapaian tersebut, Carissa menekankan pentingnya disiplin latihan, menjaga pola makan, hingga jam tidur yang teratur.
Latihan fisik, gim, dan dukungan mental dari pelatih serta rekan satu tim menjadi kunci yang menguatkan langkahnya.
“Pelatih saya punya peran besar, tidak hanya mengajarkan teknik dan disiplin, tapi juga menjadi motivator ketika hasil lomba tidak sesuai harapan. Sementara teman-teman satu tim selalu memberi dukungan, terutama saat turun di nomor estafet,” ujarnya.
Meski sudah mengoleksi banyak medali, Carissa tetap membidik target baru.
Porprov 2027 menjadi salah satu impian terbesarnya untuk kembali mengibarkan nama Tulungagung.
“Ke depan saya ingin meningkatkan prestasi di Porprov 2027. Semoga bisa memberikan yang terbaik lagi,” kata dara yang menjadikan doa orang tua sebagai kunci keberhasilannya.
Bagi Carissa, setiap tetes keringat di kolam renang adalah bukti perjuangan.
“Saya selalu percaya bahwa Tuhan itu adil. Jangan takut dengan hasil, yang penting latihan dilakukan dengan ikhlas, penuh motivasi, dan semangat tinggi,” pungkasnya. (*/din)